“Masalah kita bukan tidak punya potensi, tetapi belum tertata dengan baik. NTT Mart hadir untuk menjawab persoalan itu,” tegasnya.
Ia menjelaskan, NTT Mart tidak hanya berfungsi sebagai tempat penjualan, tetapi juga menjadi pusat pendampingan terpadu bagi pelaku UMKM, mulai dari akses permodalan, peningkatan kualitas produk, hingga literasi keuangan.
“Pelaku UMKM akan kita dampingi dari sisi teknis, kualitas produk, sampai literasi keuangan. Perbankan dan koperasi juga kita libatkan agar pendampingan berjalan maksimal,” jelas Melki.
Gubernur NTT itu juga menginstruksikan aparatur sipil negara (ASN) untuk aktif mendukung UMKM melalui pola belanja produk lokal.
“ASN kita arahkan untuk membeli produk UMKM di NTT Mart. Tamu dari luar daerah juga kita dorong berbelanja di sini, agar perputaran ekonomi UMKM benar-benar berjalan,” katanya.
Lebih lanjut, Melki menyebut Kabupaten Manggarai Timur memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan berpotensi besar untuk dikembangkan.
Produk lokal seperti kopi serta minuman tradisional sopi dinilai dapat menjadi komoditas unggulan apabila dikelola secara legal dan bertanggung jawab.
“Ke depan, sopi akan diproses dengan pengaturan batas produksi hingga pemasaran yang jelas dan sesuai aturan,” ungkapnya.
Seluruh kebijakan tersebut, kata Melki, diarahkan untuk mewujudkan NTT yang berdaulat dan mandiri.
“NTT harus berdikari secara politik dan mandiri secara ekonomi,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi NTT yang dinilai sejalan dengan upaya penguatan ekonomi masyarakat di daerah.
“NTT Mart membuka peluang besar bagi UMKM Manggarai Timur untuk naik kelas. Ini menjadi ruang strategis bagi produk lokal kita agar dikenal lebih luas dan memiliki nilai tambah,” kata Agas.
Ia berharap kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten dapat terus diperkuat, sehingga UMKM Manggarai Timur tidak hanya bertahan, tetapi mampu menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait
