Logo Network
Network

Nelayan di Alor Mengeluh Lumba Lumba Penyebab Hasil Tangkapan Berkurang

Danny Manu
.
Jum'at, 21 Oktober 2022 | 16:59 WIB
Nelayan di Alor Mengeluh Lumba Lumba Penyebab Hasil Tangkapan  Berkurang
Nelayan Wolatang Mengeluh Hasil Tangkapan Berkurang akibat lumba lumba Foto : Danny Manu/alor.inews.id

KALABAHI,iNews.Alor.idNelayan wolatang Kecamatan Kabola , Alor Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluh, lumba lumba dianggap hama bagi mereka karena hasil tangkapan mereka saat di Rumpon berkurang, bertindak ingin membunuh, mamalia laut itu dilindungi, mereka melapor ke pemerintah desa setempat, melalui  Lurah untuk tindak lanjut ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Alor maupun KCDKP Propinsi Wilayah Alor untuk mencari solusi.

Wolatang, Maimol dan sekitarnya merupakan salah satu lokasi pemasok ikan yang tersebar di beberapa pasar yang ada di Kota Kalabahi. Ikan segar yang didapat oleh nelayan inipun masih bergantung pada Rumpon yang di pasang di luar Teluk Kabola tersebut.

Wilayah  laut yang persis berada di bagian utara, sudah tentu membuat mereka yang bermata pencaharian Nelayan bergantung pada musim. yaitu musin timur atau musim barat, sebutan untuk prediksi cuaca khususnya kondisi laut yang mana musim pada salah satu musim ini, Nelayan di daerah kabola bisa melaut.

Eko salah satu Nelayan yang ditemui pagi tadi, Jumat (21/10)  dipantai Wolatang tempat pendaratan ikan, menceritahkan kejadian yang dialami hampir 2 bulan kebelakang ini. Hasil tangkapan  yang berkurang yang tentunya berdampak pada penghasilan mereka.

“ini sudah hamper terjadi 1 bulan om, ini ikan (lumba lumba) kalo datang rombongan bukan 1 atau 2 ekor tetapi banyak terus mereka mulai susuri pukat pukat dan mulai makan ikan ikan hasil tangkapan pada jarring atau pukat yang ada di rumpon, namun yang dimakan ikan belo belo sementara ikan mata golong (sebutan jenis ikan) tidak Pungkas Eko sedikit heran.


Lokasi Pantai Wolatang perahu Nelayan dan Pukat yang hanya di gelar di bibir pantai


Disambung oleh teman teman Nelayan lain yang ada disekitar situ juga,”om ini ikan (lumba lumba) juga pintar dia makan ini ikan dari sisi bagian luar, dari ujung ke ujung tapi tidak bikin rusak pukat atau jarring, kalo ini jaring juga kalo buat rusak berarti kita tidak tau mau bagemana lagi”katanya.

Kondisi ini menurut mereka hasil yang didapat biasanya sampai 2 atau 3 ember (jumlah ikan dalam ukuran ember) kini bisa berkurang setengah karena dimakan oleh lumba lumba tadi,” jadi kalau 1 ember dengan harga 500-700 ribu tinggal dikaikan saja, tapi inipun untuk harga pasaran sekarang karena ikan yang mulai susah” sambungnya.

Follow Berita iNews Alor di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update