Materi pembelajaran akan dilakukan berdasarkan buku konservasi laut yang sudah diterbitkan oleh Thresher Shark Indonesia pada tahun 2022. Selain itu, Thresher Shark Indonesia juga melibatkan Dinas Pendidikan Daerah untuk mengevaluasi pembelajaran dan penilaian anak-anak terhadap kurikulum konservasi laut.
Vivekananda menjelaskan bahwa, setiap guru yang menerapkan kurikulum konservasi laut wajib mengajar sebanyak dua kali dalam seminggu sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Setelah pemaparan, tiap sekolah menyatakan sepakat untuk bergabung dalam melaksanakan kurikulum konservasi laut. Kesepakatan tersebut diikat dengan penandatanganan perjanjian komitmen.
Program kurikulum konservasi laut merupakan program pembelajaran konservasi yang didukung oleh McPZ Foundation dengan tujuan meningkatkan kesadaran lingkungan pada anak-anak sekolah dasar.
Sejak tahun 2023, terdapat 10 sekolah yang sudah menerapkan kurikulum konservasi laut yaitu UPTD SD Negeri Latang, SD GMIT Limarahing, SD Inpres Dabari, SD Negeri 1 Bira, SD Inpres Bira 2, SD Inpres Retta 2, SD GMIT Retta, SD GMIT Kokar, UPTD SD Inpres Alor Besar, dan UPTD SD Negeri Sebanjar.
Sedangkan, lima sekolah baru yang ikut berkomitmen dalam menerapkan kurikulum konservasi diantaranya adalah SD Negeri 2 Limarahing, SD Inpres Pura, SD GMIT 15 Aimoli, SD Negeri 1 Alor Kecil, dan UPTD SD Negeri Dulolong Barat.
Editor : Danny Manu
Artikel Terkait